Home

Minggu, 28 Oktober 2012

Hari Baik - Hari Buruk

Hari Baik - Hari Buruk




Dalam kehidupan masyarakat Jawa yang masih memegang budaya dan kepercayaan tradisional dikenal adanya istilah ‘hari baik’ dan ‘hari buruk’. Maksudnya, ada suatu kepercayaan bahwa hari-hari dalam kehidupan manusia mempunyai pengaruh kegaiban tertentu bagi manusia, ada yang pengaruhnya baik, ada yang pengaruhnya buruk, dan pengaruh tersebut dapat berpengaruh terhadap kehidupan manusia secara jangka panjang. Dalam melakukan sesuatu perbuatan yang bersifat penting, biasanya orang jawa akan menyesuaikan waktu dan hari pelaksanaannya, supaya hasilnya baik seperti yang diharapkan dan tidak ada nasib buruk yang dialami di belakang hari. Misalnya, yang akan pindah rumah atau bepergian jauh akan menghindari hari Jum'at dan Sabtu, karena hari Jum'at banyak yang rusuh, banyak masalah, banyak pertengkaran dan perselisihan, dan hari Sabtu banyak naas, nasib buruk dan musibah.
Ada juga dalam budaya Jawa konsep ilmu petungan (perhitungan), yang melibatkan alam pemikiran makro dan mikrokosmos, jagad gedhe dan cilik, alam semesta dan diri manusia. Petungan bukan dibuat atas dasar tahayul, tetapi atas dasar titen, yaitu mengamati dan memahami alam, sehingga muncullah konsep pranata mangsa, ilmu tentang ramalan cuaca (perilaku alam), yang sehari-harinya banyak digunakan sebagai patokan hari untuk rencana menanam padi dan panenan.

Sifat-sifat hari yang akan disebut di bawah ini bersifat tidak mutlak, karena dipengaruhi juga oleh hari pasaran (pon, pahing, wage, legi dan kliwon), jam (pagi, siang, malam), dan wukunya (mingguannya), bulannya, dsb. Tetapi Penulis tidak akan menuliskan tentang pengaruh lainnya itu, karena tidak memiliki pengetahuan yang cukup tentang itu. Kami juga tidak akan membahas lebih daripada tulisan ini, misalnya tentang perjodohan, dsb.
Sebagai catatan, dalam penanggalan Jawa, hari dimulai pada pukul 5 sore hari sebelumnya dan akan berakhir pada pukul 5 sore hari yang bersangkutan.
Jadi, batas suatu hari adalah pk.5 sore, dan mulainya hari adalah hari sebelumnya pk.5 sore.
Berarti hari Senin dimulai pada hari sebelumnya (
Minggu) pk.5 sore dan berakhir pada hari Senin tersebut pk.5 sore.
Hari Senin itu pada pk.6 sore (mahgrib) sudah terhitung sebagai hari Selasa, karena sudah melewati batas hari Senin pk.5 sore.
Hitungan hari mulai berlakunya pengaruh hari menurut penanggalan jawa ini, tidak semata-mata secara formal ditentukan oleh hari atau tanggal di dalam penanggalan jawa, tetapi terutama ditentukan oleh suasana batin yang mengsugesti orang-orang yang bersangkutan. 
Misalnya, hari seseorang memulai usaha warung / toko tidak semata-mata ditentukan oleh hari saat seseorang mengisi tokonya dengan barang-barang dagangan atau hari saat pertama membuka tokonya. Tetapi lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang tersebut merasa mulai berdagang atau berjualan.
Begitu juga dengan perkawinan, tidak semata-mata ditentukan oleh hari saat seseorang melamar, ijab kabul atau hari resepsi perkawinannya. Tetapi lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang-orang tersebut merasa telah resmi menjadi suami-istri.

Hari seseorang pindah rumah tidak ditentukan saat seseorang memindahkan barang-barang lamanya ke rumahnya yang baru atau hari saat pertama dia tidur di rumahnya yang baru. Tetapi lebih ditentukan oleh suasana batin kapan orang tersebut merasa sudah pindah ke rumahnya yang baru. Biasanya dimulai saat perlengkapan tidur sudah dipindahkan, sudah tidur di rumahnya yang baru, sudah merasa pindah ke rumah yang baru dan tidak lagi memikirkan rumah yang lama.
Pengaruh hitungan hari menurut penanggalan jawa ini berlaku untuk orang Jawa di Jawa Tengah dan Jawa Timur dan orang Bali di pulau Bali. Untuk masa sekarang, orang Jawa yang sudah tidak tinggal di Jawa Tengah dan Jawa Timur, dan orang Bali yang sudah tidak tinggal di Bali, pengaruhnya terhadap mereka sedikit (masih berpengaruh tetapi kadarnya kecil). Tetapi bila mereka masih meyakininya di dalam hatinya, maka pengaruhnya terhadap mereka tetap besar, karena mereka meng-sugesti dirinya begitu.

 Watak Hari untuk memulai usaha / kegiatan :

  Hari Senin    :  hari yang baik untuk semua keperluan.
  Hari Selasa   :  awalnya baik, tetapi hal-hal yang baik waktunya pendek, yang tidak baik lebih panjang.
  Hari Rabu      :  baik untuk semua keperluan, tetapi tidak sebaik hari Senin.
  Hari Kamis    :  hari yang keras. Usaha dan perkawinan akan banyak kesulitannya.
  Hari Jum’at   :  hari yang ‘panas’.  Usaha dan perkawinan akan banyak gangguan dan keributan /                                               pertengkaran / perselisihan dan sakit hati.
  Hari Sabtu    :  hari yang berat untuk semua urusan. Usaha dan perkawinan akan banyak kesulitan, penyakit,                              naas, kecelakaan, musibah, dsb.
  Hari Minggu  :  hari yang netral untuk semua urusan.

Sebaiknya memulai usaha tidak dilakukan pada malam hari, karena banyak pengaruh jeleknya. Hari masih malam, belum waktunya bekerja. Akan banyak mendapatkan halangan dan kesulitan. Seringkali walaupun sudah berusaha keras, hasil yang didapat tidak sebanding dengan kerasnya usahanya.
Sebaiknya memulai usaha dilakukan pada pagi hari, karena banyak pengaruh energi positif, sehingga usaha dan pekerjaan dapat berjalan lebih lancar.
Usaha yang dimulai pada siang hari akan lebih banyak mendapatkan kesulitan dan halangan dibanding pagi hari.
Usaha yang dimulai pada sore hari akan lebih banyak lagi mendapatkan kesulitan dan halangan dibanding siang hari.
Bulan Besar atau Bulan Haji adalah bulan yang paling baik untuk semua keperluan, untuk memulai usaha, pindah rumah atau pun perkawinan.
Bulan Sura (Suro) adalah bulan yang paling  tidak baik  untuk semua keperluan, untuk memulai usaha, pindah rumah atau pun perkawinan. Paling baik digunakan untuk upaya bersih diri dan lingkungan.
Bulan Maulid adalah bulan yang paling baik untuk semua keperluan yang bersifat sakral, untuk ritual pembersihan diri, ritual syukuran, ritual bersih desa, ruwatan nasib / sengkala, menjamas keris, mandi kembang, berziarah, dsb.

 Watak Hari Kelahiran :
 Hari Senin :
     Dibanding hari kelahiran lainnya, yang lahir pada hari Senin lebih mudah dan lebih lancar dalam semua
     urusan-urusannya. Lebih banyak peruntungannya dan banyak hal-hal baik yang sifatnya kebetulan.

 Hari Selasa
     Banyak peruntungannya. Tetapi hal-hal yang baik dalam hidupnya pada mulanya banyak, lebih banyak
     daripada orang lain, tetapi pada akhirnya banyak kemalangan atau nasib jelek. Banyak susahnya daripada
     senangnya. Awalannya baik, tetapi semua yang baik waktunya pendek, yang kurang baik lebih panjang.
     Kalau sedang bernasib baik, jangan membuat tindakan yang menyebabkan peruntungannya menjadi jelek.

 Hari Rabu :
     Lancar dalam semua urusan-urusannya, tetapi tidak sebaik kelahiran hari Senin.
     Lebih cocok bila bekerjanya mengikut kepada orang lain (menjadi karyawan / pegawai).

 Hari Kamis :
     Yang lahir pada hari Kamis harus lebih banyak bekerja keras, supaya apa yang diusahakan dapat mencapai
     hasil seperti yang diinginkan, karena banyak kesulitannya, terutama dari lingkungannya.

 Hari Jum’at :
     Berwatak ‘panas’, cerewet.  Hidupnya banyak "urusan". Tetapi urusan rejeki juga banyak peluangnya.
     Harus pintar menjaga hubungan dengan orang lain, karena watak panas anda akan dapat menjadi batu
     sandungan.

 Hari Sabtu :
     Berwatak keras. Hidupnya berat dan keras dalam semua urusan. Banyak kesulitan dan nasib jelek.
     Banyak hambatan dari lingkungan. Harus lebih banyak bekerja keras, karena walaupun sudah bekerja keras,
     kadangkala hasilnya tidak sebaik yang diinginkan.

 Hari Minggu :
     Netral dalam semua urusan. Kalau bekerja keras, hasil yang didapat akan sesuai dengan yang diinginkan.


Orang yang lahir pada pagi hari biasanya kehidupannya lebih lancar, tidak banyak mendapatkan halangan dan kesulitan dalam urusan-urusannya.

Orang yang lahir pada siang hari biasanya kehidupannya lebih banyak mendapatkan halangan dan kesulitan, dibanding kelahiran pagi hari, terutama dari lingkungannya berada.
Orang yang lahir pada sore hari biasanya kehidupannya lebih banyak lagi mendapatkan halangan dan kesulitan, terutama dari lingkungannya berada. Harus lebih keras berusaha.
Orang yang lahir pada malam hari biasanya kehidupannya lebih banyak mendapatkan halangan dan kesulitan. Harus bekerja lebih keras. Seringkali walaupun sudah berusaha keras, hasil yang didapat tidak sebanding dengan kerasnya usahanya. Tetapi yang lahir pada malam hari biasanya memiliki insting, intuisi dan kepekaan batin yang lebih, dibanding yang lahir pada waktu lain yang berbeda.

Sifat-sifat hari yang disebut di atas bersifat tidak mutlak, karena dipengaruhi juga oleh hari pasaran (pon, pahing, wage, legi dan kliwon), jam kelahiran (pagi, siang, malam), dan wukunya (mingguannya), bulannya, dsb.
Tulisan tentang watak dan karakter orang berdasarkan hari-hari kelahiran di atas dimaksudkan sebagai pengetahuan, untuk lebih bisa mengetahui potensi dan "hoki" diri sendiri untuk bisa meningkatkan kebaikan hidup. Begitu juga bagi yang kadang merasakan beban berat / kesialan dalam hidupnya, atau cocok mengalami seperti hitungan hari di atas (kebetulan saja cocok), supaya dapat menerima bahwa itulah tantangan hidup yang harus dijalani, supaya lebih keras lagi berusaha dan tidak kesal hati atau putus asa.
Jika sedang bernasib baik, maksimalkan hasil usahanya dan jangan melakukan kesalahan atau tindakan yang dapat menyebabkan peruntungan menjadi jelek. Jika sedang bernasib jelek, jangan kesal hati atau putus asa, usahakan lagi pada hari lain yang lebih baik.
Ini juga menjadi petuah. Bagi yang peruntungannya lebih baik daripada orang lain, janganlah sombong dan takabur, karena peruntungan dan nasib baik anda bersifat karunia (given), bukan prestasi anda. Anda hanya menjalani saja kemudahan hidup yang diberikan untuk anda. Bagi yang peruntungannya kurang baik dibandingkan orang lain, janganlah kesal hati dan hilang semangat, walaupun usaha dan kerja keras anda seringkali hasilnya tidak sesuai dengan yang seharusnya anda dapatkan. Itu adalah tantangan hidup untuk diperjuangkan.


 Latar Belakang Kegaiban Hari
Di dalam kehidupan mahluk halus, banyak di antara mereka yang hidup di dalam suatu komunitas tertentu yang memiliki pemimpin sebagai raja atau sosok penguasa di dalam komunitas tersebut. Para penguasa itu memiliki rakyat atau bawahan yang harus melaksanakan semua perintah pemimpinnya.  Bila perintah sang penguasa tidak dapat dilaksanakan, maka hukuman akan menanti mereka. Pancaran aura energi dari suasana batin para mahluk halus itulah yang mempengaruhi manusia secara fisik maupun psikologis dan pengaruhnya itu dapat berdampak jangka panjang, karena aura energi tersebut akan menyatu dengan aura sukma manusia.
Biasanya aktivitas mereka dalam menjalankan tugasnya dimulai pada hari Senin pagi dan diakhiri pada hari Jum’at sore.
Pada hari Senin pagi mereka 'turun ke lapangan'. Mereka bersemangat. Mereka memancarkan aura yang baik bagi manusia.
Pada hari Selasa ada saja yang merasa kesal, mungkin karena pada hari Senin ada usaha mereka yang tidak berhasil. Banyak di antara mereka yang memancarkan aura yang tidak baik bagi manusia.
Pada hari Rabu kondisi kembali tenang.
Pada hari Kamis mereka sudah harus bergegas menyelesaikan tugasnya, karena batas waktunya semakin pendek. Mereka harus bisa mengatasi halangan dan hambatan pekerjaannya. Mereka memancarkan hawa aura yang keras secara psikologi manusia.
Pada hari Jum’at banyak di antara mereka yang marah dan panik, karena tugasnya belum selesai, sedangkan pada sore hari mereka harus kembali ke komunitasnya. Mereka memancarkan hawa yang panas bagi psikologi manusia, menyebabkan manusia mudah marah, benci dan bertengkar / rusuh.
Hari Sabtu adalah hari terakhir mereka di ‘lapangan’. Selesai atau tidak selesai pekerjaan mereka, pada sore harinya mereka harus kembali ke komunitasnya. Hukuman sudah menunggu mereka, apalagi bila tugasnya tidak selesai. Mereka diliputi rasa marah, putus asa, kebencian, ingin mengamuk, dsb, apalagi bila melihat ada mahluk halus lain atau manusia yang bersenang-senang, atau menyelenggarakan hajatan, bepergian, dsb. Pada hari Sabtu itu mereka memancarkan hawa yang berat secara psikologi manusia, hawa penyakit dan kematian, kesialan, nasib jelek, keputus-asaan, dsb.  Bila bertemu dengan manusia yang sedang bepergian dengan berkendaraan, atau bersenang-senang di jalan, mungkin saja dengan sengaja mereka akan mencelakakannya.
Pada hari Minggu mereka sudah bebas dari semua urusan pekerjaan.

Bila kekuatan aura batin manusia cukup kuat, maka pengaruh pancaran aura para mahluk halus tersebut hanya akan berdampak kecil. Sebaliknya, bila kekuatan aura batin manusia lemah, maka pengaruh pancaran aura para mahluk halus tersebut akan berdampak dominan dalam kehidupan manusia yang bersangkutan.
Tetapi aura batin seseorang kuat ataupun lemah, seandainya dalam kehidupannya tidak dapat merubah pengaruh aura energi negatif menjadi positif, misalnya seseorang larut dalam kekesalan, marah, stress, depresi, atau larut dalam permasalahan hidup, dsb, maka kekuatan batinnya itu justru akan memperparah ke-negatif-an dalam dirinya, sehingga jalan hidupnya akan semakin buruk dan terpuruk, sedikit peruntungannya, banyak kesulitan, dan sulit untuk memperbaiki derajat.
Pengaruh negatif dari pancaran aura batin dan aura mahluk halus tersebut dapat dicoba diakali dengan suatu laku untuk membersihkan aura batin. Misalnya diawali dengan mandi keramas, kemudian berendam / mandi kembang telon / kembang tujuh rupa. Dilakukan dengan guyuran dari atas kepala hingga basah seluruh tubuh. Dengan cara ini diupayakan supaya aura dari kembang-kembang tersebut menyelaraskan aura-aura negatif di dalam tubuh agar menjadi positif. Berguna untuk membantu mempermudah jalan hidup, membuang kesulitan-kesulitan yang berasal dari aura negatif di dalam tubuh.
Sarana mandi kembang ini juga dapat membersihkan pancaran aura tubuh dan membuatnya lebih bercahaya. Kembang yang digunakan haruslah yang masih berbau harum dan masih segar, belum layu, apalagi kering. Laku ini dapat dilengkapi dengan laku-laku lain yang berguna untuk memperkuat aura positif seseorang dan membuat hidup lebih 'keberkahan'.
Jangan lupa baca doa niat :
    Ya Allah

    Niat saya mandi kembang untuk membersihkan diri saya dari pengaruh dan hal-hal negatif dalam diri saya
    dan untuk ...........................
    Mudah-mudahan Tuhan menolong saya / Saking Kersaning Allah
    Amin.



-----------------------




                 www.nur-maunah.blogspot.com


 
Silakan kirimkan via email ke:  hikmatul.ilmi@gmail.com untuk menyampaikan pendapat / komentar dan cerita-cerita atau pengalaman anda untuk dapat dimuat di forum ini.

12 komentar:

  1. Ass,,,,,,!sy mau tanya Gus,,,,gimana klu pasangan suami Istri satu kelahiran cntnya Hari senin dua dua nya,,,,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Susah truss atau sakit sakitan.itu kata kake saya dlu.

      Hapus
  2. Sory ...,Gus .Ane mau tanya....? Sampeyan ini orang kejawen,kebatinan atau orang islam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ms,ni plajaran hakekAt mas? Kl u msh syareat,lbh baik u slsaikn bljarmu d syareat?panjangkn jenggotmu,potong clanamu yg trllu pnjang,bnturkn jidatmu smpe khitaman? Pikiran&rashamu g bklan nyampe sm plajaran ni?porsii ni trllu berat buat u,memorimu trlalu rendah buat mikir sperti ni,q khwatir,u pasti booting

      Hapus
  3. saya sdang butuh info utk memulangkn seseorg... ( puter gileng) yg igin sy tau hari apa yg baik utk cari kelemaan / hari naasny kemis phing. trimakasih

    BalasHapus
  4. Mas mau tanya dong hari yang baik untuk mencari rejeki apa ya untuk kelahiran rabu kliwon

    BalasHapus
  5. Assalamualaikum gus salam kenal saya karmijan dari demak bintoro

    BalasHapus
  6. Assalamualaikum mas gus..saya mau tanya sifat dan rejeki untuk anak laki laki lahir kamis kliwon dan anak perempuan lahir minggu kliwon. Trm kasih

    BalasHapus
  7. Mas gus salam santun..naas nya watak rabu harus dengan barang apa

    BalasHapus
  8. tolong dong jam jam baik untuk braangkat kerja dilaut plus pasaranya

    BalasHapus
  9. Mau tanya kalo bepergian untuk ikut tes kerja cpns pada hari Kamis pahing jam brp kira2 yg baik Gus?

    BalasHapus